Blog

sampul

Oleh: Talita Hasna Syarifah

Rating: ⭐⭐⭐⭐

IDENTITAS BUKU
– Judul buku: How to Ikigai
– Penerbit: Araska
– Tahun terbit: 2020
– Penulis: Taro Hiroshi
– Jumlah halaman: 240 halaman
– ISBN 978-623-7537-63-2

PENULIS
Taro Hiroshi yang merupakan nama pena dari Muhtarom Hilman Arosyid. Beliau berasal dari Kulonprogo dan pernah merantau ke Negeri Sakura selama 2 tahun. Selama disana, Taro belajar banyak sekali teori, budaya, dan gaya hidup masyarakat Jepang yang unik dan memiliki dampak positif yang besar dalam kehidupan. Salah satunya yaitu teori ikigai.

PENDAHULUAN

Bagi saya, buku ini merupakan jawaban besar dari pertanyaan – pertanyaan dalam otak saya sehari – hari. Beribu keluhan yang saya alami dan saya resahkan setiap hari mulai menentukan jalan keluarnya masing – masing. Kata demi kata dalam buku ini membawa saya pada pemahaman problem-solving yang jelas, tepat, dan sustainable. Spesialnya, buku ini mendatangkan wawasan luar biasa tentang pentingnya kita memperhatikan dan memanage lifestyle kita agar tak terjun ke jurang kehidupan yang salah. 

Tahukah kalian, suatu riset melaporkan jumlah mahasiswa di Indonesia yang salah pilih jurusan kuliah mencapai kisaran 87%. Hal ini berdampak pada proses pembelajaran yang tak optimal, tinggi rendahnya motivasi, dan hasil akademis mahasiswa tersebut. Faktor – faktor yang mendorong terjadinya fenomena ini sangatlah banyak, mulai dari ikut – ikutan teman, mudah menerima tawaran beasiswa, hingga tekanan dari orang tua. Tapi faktanya, diantara semua faktor itu, yang paling berpengaruh yaitu kurangnya pengetahuan tentang potensi, minat, dan karakter diri sendiri.

Kebanyakan dari mereka yang telah terperosok dalam jurang salah pilih jurusan, mereka melaju pada hal – hal yang fatal seperti sulit berprestasi, kejenuhan berlebihan, mencari tempat pelarian lain yang tidak produktif,  rasa unconfident yang berlebihan, hingga kehilangan arah dalam menjalani hidup. Bayangkan, bagaimana jadinya apabila generasi penerus bangsa ini tak memiliki goal atau tujuan hidup yang jelas dalam memegang peranan masa depan Indonesia nanti?

Dengan teori ikigai yang telah membuktikan ribuan manusia dengan mengenal lebih dalam life-goal nya, mereka dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup di jalur yang telah ia pilih, kamu bisa lebih dini mengenal potensi, minat, dan karakteristik diri kamu. Hal ini akan membantu kamu menemukan jati diri dan prinsip hidup yang matang. Meski dalam pengimplementasiannya terdapat banyak hambatan, ikigai kita akan hidup dalam hati kita sebagai pegangan dalam memahami betapa berartinya menjalani kehidupan ini. Rasa malas, bosan, ataupun jenuh akan terusir perlahan seiring kita memegang ikigai dalam kehidupan.


KONSEP YANG DITAWARKAN
Setiap manusia pasti mendambakan hidup sehat, bahagia, dan panjang umur. Tapi tak sedikit dari kita terutama generasi muda yang hanya mendambakan, tanpa berusaha untuk merealisasikan itu dalam kehidupan. Misalnya saja, kebanyakan dari generasi muda dengan segala macam idealisme hidupnya begitu sulit untuk bangun pagi di setiap harinya. Di kala satu, dua kedipan mata memandang langit – langit kamar tidur, kita merasa malas untuk beranjak berdiri, apalagi memulai aktivitas hingga tersimpul sebuah pertanyaan dalam benak kita “Mengapa saya hidup?” atau “Apa tujuan saya hidup?”

Jepang, negara dengan julukan “Negeri Sakura” ini memiliki banyak daya tarik. Mulai dari budayanya, kulinernya, bahasanya, alamya, juga hiburannya. Banyak sekali pengadopsian budaya Jepang misalnya tren Harajuku dengan keunikan gaya pakaian mereka yang telah mendunia. Salah satu hal yang paling menonjol di Jepang yaitu etos kerja dan budaya disiplin mereka yang tinggi. Setiap pagi, mereka rela berdesak – desakan dalam kereta demi berangkat ke tempat kerja mereka di setiap harinya. Seperti yang kita ketahui, di Jepang, sistem hierarki yang ketat memastikan kebanyakan orang akan lama bekerja di kantor hingga larut malam. Jika kita berpikir orang yang bekerja berlebihan merupakan orang eksentrik, bagi masyarakat Jepang, bekerja berlebihan adalah hal yang normal. Hingga, kereta terakhir menuju rumah di hari kerja pada tengah malam dipenuhi dengan orang – orang yang mengenakan jas. Lantas, apa yang membuat mereka mampu bertahan dengan semua itu?

Di sinilah Ikigai berperan penting dalam memecahkan teka – teki perjalanan hidup kita  yang sering dibumbui berbagai permasalahan. Sederhana nya, ikigai terbentuk dari dua makna. Yang pertama, iki berarti “hidup” dan gai yang berarti “alasan.” Konsep dari ikigai yaitu muatan segala alasan yang menjawab pertanyaan dasar mengenai tujuan dan makna dari hidup kita selama ini. Menurut masyarakat Jepang, setiap orang memiliki ikigai dalam diri mereka masing – masing.

KELEBIHAN & KEKURANGAN

Kelebihan buku ini yaitu menyajikan materi dengan dibalut riset atau penelitian yang jelas, implementasi solusi yang tertera tidak bertele – tele, huruf – huruf yang tersaji tidak terlalu kekecilan, mudah dipahami, mudah diresapi, kata – kata yang digunakan simpel, dan banyak dijumpai pesan – pesan yang disampaikan sangat memotivasi. Untuk kekurangan dari buku ini, beberapa diantaranya adalah kurang menarik sebab tidak menyajikan ilustrasi dan beberapa kosakata ataupun pesan yang sama berulang kali digunakan sehingga membuahkan sedikit kebosanan.

KESIMPULAN

To be honest, setelah membaca buku yang satu ini, segala permasalahan yang muncul dalam kehidupan saya menjadi lebih terarah dan teratur tuk dipecahkan. Rasanya bak mekarnya bunga, semangat terus terasah kembali dan bagi saya, tak ada alasan yang tepat untuk menyerah atau berhenti di tengah jalan dalam kehidupan ini meskipun ribuan batu menghalangi.

Bagi kamu yang sedang diselimuti rasa bingung untuk memilih jurusan, jalan karir, tujuan hidup atau sedang bosan – bosannya melakukan aktivitas dalam kehidupan saat ini, buku ‘How to Ikigai’ ini sangat cocok untuk kamu baca. Dengan konsep dasar yang didampingi motivasi – motivasi yang kuat, masalah kegelisahan mu terhadap perjalanan hidup akan perlahan menemukan jalan keluarnya.

“Jangan gelisah terhadap permasalahan hidup. Kenali Ikigai mu, ikuti Ikigai mu.”

Leave a Comment

Your email address will not be published.