
KELABU
Riuh ricuh kepalaku
Aku bingung
Mana yang harus kudengarkan
Dari suara-suara itu
Hari-hari berlalu
Aku hanya ingin ketenangan
Udara hangat yang menenangkan
Tanpa ada seorangpun
Akankah mimpi itu terwujud?
Ragu selalu hinggap
Iringi harapanku
Rahasia demi rahasia terungkap
Entah semua kebohongan
Tergamang di kenyataan
Nalar yang hilang
Oleng karena ego
Waktu memang menjawab semuanya
Inikah yang aku inginkan?
Dan semua yang sudah terjadi
Ubah apa yang selama ini kupikirkan
Ragam suara yang berisik
Iras dengan yang aku rasakan
Puisi yang ditulis siswa kelas XI SIJA 2 di atas termasuk jenis puisi akrostik. Puisi akrostik merupakan puisi yang dibentuk dari rangkaian huruf yang mengawali atau mengakhiri setiap barisnya. Apabila diperhatikan, setiap huruf pada baris puisi akan membentuk nama penulisnya “RAMDHAUTARI RETNO WIDURI”. Menarik bukan?
Menurut kalian, apa makna puisi tersebut? Hmmm, jika melihat dari latar belakang penulisnya, puisi tersebut mengandung makna yang mendalam, yaitu mengenai pencarian jati diri seorang remaja yang seringkali mengalami keraguan.